Senin, 15 September 2014

TUGAS MK. Sistim Operasi

MANAJEMEN FILE/BERKAS
1.            Definisi
         File system atau manajemen file adalah metode dan struktur data yang digunakan sistem operasi untuk mengatur dan mengorganisir file pada disk atau partisi.
         Berkas adalah kumpulan informasi yang saling berhubungan diberi nama dan disimpan di dalam secondary storage.
2.            Sasaran dan fungsi sistem manajemen file
File mempunyai sifat sebagai berikut :
a.             Persistence.
Informasi dapat bertahan meski proses yang membangkitkannya berakhir atau meskipun catu dayadihilangkan. Dengan properti ini maka file dapat digunakan untuk menjaga hasil-hasil yang diperoleh dari suatu proses dapat digunakaaan di masa datang.
b.          Size.
         File umumnya berukuran besar. Memungkinkan menyimpan informasi yang sangat  besar  
         disimpan.
c.           Sharability.
         File dapat digunakan banyak proses mengakses informasi secara kongruen.

3.      Jenis File/berkas
Tiap jenis file/berkas berbeda dalam hal :
Jenis data yang disimpan
Jenis aplikasi yang dapat mengaksesnya

4.      Penamaan File/berkas
Untuk membedakan tiap berkas, dalam penamaan diberikan tambahan ekstensi atau akhiran yang mengidentifikasi jenis berkas tersebut. Ekstensi akan digunakan oleh SO untuk mengenali jenis aplikasi yang akan membuka berkas tersebut. Saat suatu aplikasi diinstal pada SO, aplikasi tersebut akan mendaftarkan pula ekstensi atau jenis berkas yang dapat dibuka.


5.            Arsitektur pengelolaan file
Pengelolaan file, biasanya terdiri dari :
1.            Sistem akses.
         Berkaitan dengan bagaimana cara data yang disimpan pada file diakses.
2.            Manajemen file.
         Berkaitan dengan penyediaan mekanisme operasi pada file
3.            Manajemen ruang penyimpan.
         Berkaitan dengan alokasi ruang untuk file di perangkat penyimpan.
4.      Mekanisme integritas file.
         Berkaitan dengan jaminan informasi pada file tak terkorupsi. Program dapat mengakses file di sistem melalui sistem manajemen basisdata  (DBMS) ataupun secara langsung melalui fasilitas  yang disediakan sistem operasi. Umumnya, sistem operasi menyediakan :
·               Manajemen file.
·               Manajemen penyimpanan file.
·               Mekanisme integritas.
DBMS umumnya memuat bagian berikut :
·               Database enginei, diantaranya mekanisme integritas.
·               Sistem akses.
         DBMS menggunakan fasilitas yang disediakan sistem operasi untuk memberikan layanan-layanannya. Mekanisme integritas merupakan masalah yang dilakukan baik di tingkat sistem operasi maupun di DBMS. Hanya sistem operasi tertentu, yaitu sistem operasi yang dikhususkan untuk basisdata yang secara langsung menyatakan sistem akses di sistem operasi agar diperoleh kinerja yang lebih bagus. Kebanyakan sistem operasi hanya menyediakan fasilitas pengelolaan umum yang akan digunakan perangkat lunak aplikasi diatasnya.
Pengelolaan file melibatkan banyak subsistem penting, yaitu :
·               Manajemen perangkat I/O di sistem operasi.
         Device driver. Merupakan lapisan terbawah, berkomunikasi dengan perangkat secara langsung, bertanggungjawab memulai operasi I/O dan memproses penyelesaian permintaan I/O. Pada operasi file, perangkat yang biasa dipakai adalah disk atau tape. Device driver merupakan bagian manajemen I/O.
·               Sistem file di sistem operasi.

6.            Abstraksi file dan direktori.
         Sistem file memberikan abstraksi ke pemakai berupa file/direktori. Pemakai yaitu manusia ataupun proses tidak lagi berkaitan dengan blok- blok data melainkan beroperasi terhadap abstraksi file dan atau direktori.

Operasi-operasi terhadap file dan direktori.
1.            Membuat dan menghapus berkas
         SO akan mengalokasikan ruang di media penyimpan, Mencatat atribut-atribut ke direktori dan untuk menghapus ruang media penyimpan akan dibebaskan dan atribut berkas akan dihapus juga.
2.            Membuka berkas
membaca atribut berkas dari direktori dan Menyalin data ke memori utama
3.            Membaca dan menulis berkas
4.            Melompat ke suatu posisi
Aplikasi dapat saja membaca berkas tidak dari posisi awal berkas
5.            Mengubah nama berkas
6.            Mereset berkas
Selama proses baca atau pindah posisi, suatu pointer digunakan untuk mencatat posisi terakhir. Tujuan: agar pembacaan berikut selalu dari posisi terakhir. Operasi reset akan menyebabkan posisi pointer berpindah ke posisi awal berkas.
7.            Menutup berkas
Ketika terjadi penulisan berkas, data perubahan berkas akan disimpan sementara di memori. Operasi menutup berkas memastikan seluruh perubahan terhadap berkas disimpan secara permanen ke media penyimpanan.

7.            Sistem file
Konsep terpenting dari pengelolaan file disistem operasi adalah :
a.             File.
         Abstraksi penyimpanan dan pengambilan informasi di disk. Abstraksi ini membuat pemakai tidak dibebani rincian cara dan letak penyimpanan informasi, serta mekanisme kerja perangkat penyimpan data.
Terdapat beragam pandangan mengenai file, yaitu :
·               Pandangan pemakai.
         Terhadap file pemakai berkepentingan memahami berikut :
·               Penamaan untuk file.
         Pemakai mengacu file dengan nama simbolik. Tiap file di sistem harus mempunyai nama unik agar tidak ambigu. Penamaan file dengan nama direktori tempat file memberi nama unik. Tidak diperbolehkan nama file yang sama di satu direktori.
Penamaan file berbeda sesuai sistem. Terdapat dua pendekatan, yaitu :
·               Sistem yang case sensitive.
         Sistem membedakan antara huruf kecil dan huruf kapital.
·               Sistem yang case insensitive.
         Sistem tidak membedakan antara huruf kecil dan huruf kapital. Saat ini, penamaan cenderung dapat menggunakan nama file panjang  karena deskriptif.
·               Tipe file.
         Terdapat tiga tipe file di sistem operasi, yaitu :
·               Reguler.
            File berisi informasi, terdiri dari file ASCII dan biner. File ASCII berisi baris teks. File biner adalah file yang bukan file ASCII. Untuk file biner eksekusi (exe) mempunyai struktur internal yang hanya diketahui sistem operasi. Untuk file biner hasil program aplikasi, struktur internalnya hanya diketahui program aplikasi yang menggunakan file tersebut.
·            Direktori.
        File direktori merupakan file yang dimiliki sistem untuk mengelola struktur sistem file.   File direktori merupakan file berisi informasi-informasi mengenai file-file yang termasuk dalam direktori itu.
·               Spesial.
         File spesial merupakan nama logik perangkat I/O. Perangkat I/O dapat dipandang sebagai   
         file. Pemakai dihindarkan dari kerumitan operasi perangkat I/O

b.            Direktori.
         Berisi informasi mengenai file. Kebanyakan informasi berkaitan dengan penyimpan. Direktori adalah file, dimiliki sistem operasi dan dapat diakses dengan rutin-rutin di sistem operasi. Meski beberapa informasi direktori tersedia bagi pemakai atau aplikasi, informasi itu umumnya disediakan secara tidak langsung. Pemakai tidak dapat mengakses direktori secara langsung meski dalam mode read-only.
  
Pandangan pemakai :
         Direktori menyediakan pemetaan nama file ke file. Informasi terpenting pada direktori adalah berkaitan dengan penyimpanan, termasuk lokasi dan ukuran penyimpanan file. Pada sistem bersama (shared system), informasi yang penting adalah informasi pengendalian akses file. Satu pemakai  adalah pemilik file yang dapat memberi wewenang pengaksesan ke pemakai- pemakai lain. Aturan penamaan direktori mengikuti aturan penamaan file karena direktori merupakan file yang khusus.
Operasi-operasi yang dapat dilakukan pada direktori adalah:
1.      Mencari berkas, kita dapat menemukan sebuah berkas didalam sebuah struktur direktori. Karena berkas-berkas memiliki nama simbolik dan nama yang sama dapat mengindikasikan keterkaitan antara setiap berkas-berkas tersebut, mungkin kita berkeinginan untuk dapat menemukan seluruh berkas yang nama-nama berkas membentuk pola khusus.
2.      Membuat berkas, kita dapat membuat berkas baru dan menambahkan berkas tersebut kedalam direktori.
3.      Menghapus berkas, apabila berkas sudah tidak diperlukan lagi, kita dapat menghapus berkas tersebut dari direktori.
4.      Menampilkan isi direktori, kita dapat menampilkan seluruh berkas dalam direktori, dan kandungan isi direktori untuk setiap berkas dalam daftar tersebut.
5.      Mengganti nama berkas, karena nama berkas merepresentasikan isi dari berkas kepada user, maka user dapat merubah nama berkas ketika isi atau penggunaan berkas berubah. Perubahan nama dapat merubah posisi berkas dalam direktori.
6.      Melintasi sistem berkas, ini sangat berguna untuk mengakses direktori dan berkas didalam struktur direktori.

Beberapa konsep penting :
Hirarki direktori.
         Kebanyakan sistem menggunakan hirarki direktori atau berstruktur pohon. Terdapat satu direktori master (root) yang didalamnya dapat terdapat subdirektori-subdirektori. Subdirektori dapat membuat subdirektori-subdirektori berikutnya, demikian seterusnya. Penamaan direktori sama aturannya dengan penamaan file karena direktori adalah file yang mempunyai arti khusus. Direktori diimplentasi dengan file.

Perintah-perintah memanipulasi direktori.
Meliputi perintah :
§    Pindah direktori.
§    Penciptaan direktori.
§    Penghapusan direktori, yang mensyaratkan :
o   Direktori tidak sedang digunakan.
o   Direktori telah kosong.

8.      Organisasi File/Berkas
Atribut Pada Berkas :
Berkas diberi nama, untuk kenyamanan bagi pengguna, dan untuk acuan bagi data yang terkandung di dalamnya. Nama berkas biasanya berupa string atau karakter. Beberapa sistem membedakan penggunaan huruf besar dan kecil dalam penamaan sebuah berkas, sementara sistem yang lain menganggap kedua hal di atas sama.
Ketika berkas diberi nama, maka berkas tersebut akan menjadi mandiri terhadap proses, pengguna, bahkan sistem yang membuatnya. Atribut berkas terdiri dari:
Nama; merupakan satu-satunya informasi yang tetap dalam bentuk yang bisa dibaca oleh manusia (human-readable form)
Type; dibutuhkan untuk sistem yang mendukung beberapa type berbeda
Lokasi; merupakan pointer ke device dan ke lokasi berkas pada device tersebut
Ukuran (size); yaitu ukuran berkas pada saat itu, baik dalam byte, huruf, atau pun blok
Proteksi; adalah informasi mengenai kontrol akses, misalnya siapa saja yang boleh membaca, menulis, dan mengeksekusi berkas
Waktu, tanggal dan identifikasi pengguna; informasi ini biasanya disimpan untuk:
1. pembuatan berkas,
2. modifikasi terakhir yang dilakukan pada berkas, dan
3. penggunaan terakhir berkas.
Data tersebut dapat berguna untuk proteksi, keamanan, dan monitoring penggunaan dari berkas. Informasi tentang seluruh berkas disimpan dalam struktur direktori yang terdapat pada penyimpanan sekunder. Direktori, seperti berkas, harus bersifat non-volatile, sehingga keduanya harus disimpan pada sebuah device dan baru dibawa bagian per bagian ke memori pada saat dibutuhkan.

Operasi pada direktori:
1.      Membuat dan menghapus direktori
        Cara pengalokasian pada media penyimpanan sama dengan operasi berkas
        Yang membedakan adalah  struktur isi dan kegunaan
        Direktori menyimpan atribut dari berkas-berkas yang disimpan
        Menghapus direktori otomatis akan menghapus seluruh berkas didalamnya.
2.      Mencari berkas
        Melibatkan pembacaan simpul atau pun tabel rekaman yang tersimpan dalam direktori.
3.      Melihat isi direktori
        Mencetak informasi mengenai berkas dengan cara menelusuri simpul atau tabel rekaman
4.      Mengubah nama direktori
- Perubahan dilakukan pada tabel rekaman

Backup dan Recovery:
         Pemerikasaan konsistensi data
        SO akan memeriksa apakah terjadi kerusakan pada berkas sebelum program dijalankan
        Umunya SO akan mencegah eksekusi berkas jika isinya sudah berubah secara tidak wajar
         Salah satu fungsi manajemen berkas adalah melakukan backup secara otomatis terhadap berkas-berkas dan saat terjadi kerusakan, SO dapat melakukan pemulihan berkas salinannya.

File system atau manajemen file adalah metode dan struktur data yang digunakan sistem operasi untuk mengatur dan mengorganisir file pada disk atau partisi. File system juga dapat diartikan sebagai partisi atau disk yang digunakan untuk menyimpan file-file dalam cara tertentu. Cara memberi suatu file system ke dalam disk atau partisi dengan cara melakukan Formate

Manfaat Manajemen File

Dapat mengurangi resiko kehilangan file yang dikarenakan: terhapus secara tidak disengaja, tertimpa file baru, tersimpan dimana saja, dan hal lain yang tidak kita inginkan
Sasaran Manajemen File :

Pengelolaan file adalah kumpulan perangkat lunak sistem yang menyediakan layanan berhubungan dengan penggunaan file ke pemakai dan / atau aplikasi.
Biasanya satu-satunya cara pemakai atau aplikasi mengakses file adalah lewat sistem. Pemakai atau pemrogram tidak perlu mengembangkan perangkat lunak khusus untuk mengakses data di tiap aplikasi. Sistem pun menyediakan pengendalian terhadap aset penting ini.


Referensi :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar